Menggugurkan kandungan atau aborsi di dunia kedokteran sering di sebut sebagai abortus. ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum di beri kesempatan untuk hidup . aborsi kadang di lakukan oleh wanita hamil dengan berbagai macam alasan, akan tetapi alasan yang paling seing di lontarkan adalah karna terlalu masih muda (terutama mereka yang hamil di luar nikah), aib keluarga atau sudah memiliki anak banyak. banyak di antara mereka yang tidak mengetahui resiko akan aborsi . aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan . dari sekian banyak cara untuk melakukan aborsi, setidaknya ada beberapa hal tentang bahaya buruk aborsi bagi wanita :
resiko fisik
- Robeknya rahim akibat salah sedot yang dapat mengakibatkan pendarahan hebat yang terkadang berakhir pada operasi pengangkatan rahim. Peradangan dapat terjadi dengan mudahnya jika masih ada sisa-sisa plasenta atau bagian dari janin yang tertinggal di dalam rahim. Hal inilah yang paling sering terjadi yang dikenal dengan komplikasi pasca-aborsi.
- Munculnya keluhan penyakit rahim (seperti pendarahan rahim, tidak terjadinya menstruasi, dsb). Komplikasi yang sering terjadi antara lain robeknya dinding rahim yang dapat menjurus hingga ke kandung kencing.
- Pendarahan hebat, pusing-pusing, muntah-muntah, rasa sakit hingga kematian.
- Aborsi Meningkatkan Risiko Kanker Payudara. Penelitian oleh National Cancer Institute (NCI), sebuah badan penelitian nasional di Amerika Serikat, mempublikasikan hasilnya pada April 2009 mengenai kaitan antara kontrasepsi dan kanker payudara. Di antaranya dikemukakan juga bahwa aborsi meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita sebesar 40% di samping kontrasepsi oral yang diperkirakan meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita berusia < 45 tahun. Penelitian ini dipimpin oleh Louise Brinon dari NCI. Para kelompok advokasi wanita mempertanyakan, mengapa sampai saat ini para wanita masih belum mendapat informasi tentang hal tersebut.
- Kehamilan ektopik. Dalam kasus yang jarang terjadi seperti kehamilan ektopik (kehamilan terjadi di saluran tuba), pil aborsi bisa mengakibatkan kematian. Pil aborsi yang dikonsumsi wanita dengan kehamilan ektopik bisa menyebabkan saluran tuba pecah. Jika saluran tuba pecah dan tidak diperbaiki dalam waktu singkat, hasilnya bisa berakibat fatal dan mengancam kehidupan pasien.
- Efek samping psikologis. Efek samping aborsi yang lebih umum adalah depresi dan rasa sakit emosional lainnya. 40 persen wanita yang melakukan aborsi mengklaim mengalami masalah emosional parah.
resiko mental
Dan pada dasarnya wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut ini:- kehilangan harga diri (82%)
- berteriak-teriak histeris (51%)
- mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%)
- ingin melakukan bunuh diri (28%)
- mulai mencoba obat-obatan terlarang (41%)
- tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%)
bicaralah terhadap seseorang yang bisa di percaya serta adanya dukungan orang-orang disekitar akan membantu seseorang menjalani kehamilan yang tidak di inginkan itu .
0 komentar:
Posting Komentar